rss

YUFA PRODUCTION

Saturday 27 March 2010

Gaji Ayah Berapa?


Seperti biasa Ghana, Kepala Cabang Sebuah perusahaan swasta terkemuka diJakarta, tiba dirumahnya pada pukul 9 malam. tidak seperti biasanya, Annisa, putri pertamanya yang baru duduk dikelas 3 SD membukakan pintu untuknya. Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama “kok, belum tidur?” sapa Ghana sambil mencium anaknya. biasanya Annisa memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika akan berangkat kantor pagi hari. sambil membuntuti sang ayah menuju ruang keluarga, Annisa berucap”aku nunggu Ayah pulang, sebab Annisa mo nanya..berapa sih gaji ayah?”

“Lho tumben, kok nanya gaji Ayah? mau minta uang lagi, ya?” “ah..enggak pengen tau aja” ucap Annisa singkat. “OK..kamu boleh hitung sendiri, setiap hari ayah bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp.40.000,- setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja. Sabtu minggu libur, kadang Sabtu Ayah masih lembur. jadi Ayah dalam 1 bulan berapa hayooo?” Annisa berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara ayahnya melepas sepatu dan menyalakan televisi. ketika Ghana beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Annisa berlari mengikutinya. “kalo satu hari Ayah dibayar Rp.400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam ayah digaji Rp.40.000,- dong” katanya. “wah, pinter kamu. sudah sekarang cuci kaki, terus bobo’ ya” perintah Ghana
Tetapi Annisa tidak beranjak, sambil menyaksikan ayahnya berganti pakaian, annisa kembali bertanya, ” Ayah, aku boleh pinjem uang Rp.5000,- enggak?” “sudah, nggak usah macam-macam lagi, buat apa minta uang malam-malam begini? ayah capek, dan mau mandi dulu, tidurlah”. “tapi Ayah…” Kesabaran Ghana pun habis. ” Ayah bilang tidur!” hardiknya mengejutkan Annisa. anak kecil itupun berbalik menuju kamarnya. usai mandi, Ghan nampak menyesali hardiknya. ia pun menengok Annisa dikamar tidurnya. anak kesayangannya itu belum tidur. annisa didapati sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp.15.000,- di tangannya.

Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Ghana berkata, “maafkan Ayah, Nak, Ayang sayang sekali sama Annisa. tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini? kalau mau beli mainan, besok kan bisa. jangankan Rp.5.000,- lebih dari itu pun papa kasih” jawab Ghana

“Ayah, aku enggak minta uang. aku hanya pinjam. nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini”. “iya, tapi buat apa? tanya Ghana lembut.

“aku menunggu Ayah dari jam 8. aku mau ajak Ayah main ular tangga. tiga puluh menit aja. mama bilang kalo waktu ayah itu berharga. jadi, aku mau ganti waktu ayah, aku buka tabunganku, hanya Rp.15.000,- tapi karena Ayah bilang satu jam dibayar Rp.40.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp.20.000,- tapi duit tabunganku kurang Rp.5000,- makanya aku mau pinjam dari ayah” kata polos Annisa

Ghana pun terdiam. ia kehilangan kata-kata. dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru. dia baru menyadari ternyata limpahan harta yangdia berikan selama ini, tidak cukup untuk “membeli” kebahagiaan anaknya.

Tunaikan hak sesuai tempatnya. paling tidak hak Tuhan kita, hak fisik kita hak sesama manusia (kiriman email kawan)

sumber :http://ciptoadhisetiawan.blogspot.com dari lembaran cerita dimasjid dan

Wednesday 3 March 2010

Derita Kota Kembang




Siapa tak kenal kota Bandung yang juga akrap dikenal Kota Kembang. Dibalik keindahan dan kerapian yang sudah menjadi gambaran setiap orang yang menyebut namanya, (karena memang tidak sepenuhnya seperti yang digambarkan) ternyata masih menyisakan derita yang mengenaskan. Di sebuah kampung tepatnya Desa Cieunteung, Kecamatan Baleendah Bandung Selatan yang lokasinya berada di pinggir sungai Citarum, salah satu korban penderitaan itu bernama Ibu Yayah, 30 tahun. Ibu yang telah memiliki 2 putra ini telah mengungsi untuk yang terakhir sejak tanggal 31 Januari 2010 yang lalu dikarenakan rumahnya terendam banjir yang berasal dari sugai Citarum. Yang lebih memprihatinkan lagi, banjir di tempat ini sudah menjadi langganan sejak 5 tahun terkhir. Untuk musim penghujan kali ini saja banjir telah terjadi sejak akhir bulan November 2009. Meskipun pasang surut, namun rata –rata ketinggian air mencapai 2 sampai 3 M saat pasang/naik. Yang sangat disayangkan lagi oleh masyarakat di tempat ini, meskipun bisa dipastikan banjir tidak bisa dihindari tiap musim penghujan tiba namun sampai saat ini belum terlihat ada upaya dari pemerintah setempat untuk mengantisipasi atau menangani hal itu. Ini hanya salah satu dari korban penderitaan itu, masih banyak ibu Yayah yang lain yang memerlukan batuan & uluran tangan kita semua.
Alhamdulillah berkat kepercayaan masyarakat kepada BaitulMal FKAM dengan berperan aktif menjadi donatur maka pada tanggal 11 Februari 2010 yang lalu BaitulMal FKAM pusat bersama Team Hilal Ahmar Solo berkesempatan melakukan bakti sosial ke kota kembang Bandung, khususnya lokasi terjadinya banjir tersebut diatas. Kegiatan itu diisi dengan pengobatan gratis, pemberian sembako & pakaian kepada pengungsi korban banjir di bandung. Belum seberapa memang, apa yang dapat kami lakukan tersebut, karena masih banyak lagi keperluan yang mereka butuhkan saat ini. Untuk itu kami mohon do’a restu agar dapat berbuat lebih banyak lagi untuk mereka.( YUFA)

Buah Hati






Zufar Al Qossam Fa'iquddin lahir pada tanggal 12 Oktober 2009 jam 23.55 WIB di RSUI KUSTATI Surakarta.

RELASI